BANYUWANGI - Warga Dusun Palurejo, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dibuat geram dengan aksi penutupan saluran air diduga dilakukan oleh pemilik tanah kavling. Akibat penutupan tersebut, perkampungan penduduk lokasi sering dilanda kebanjiran setiap turun hujan.
Sudah dua minggu terakhir, saluran air yang ada di dekat tanah kavling milik Wawan mendadak ditutup dengan tanah urug. Sejak adanya penutupan saluran air tersebut, setiap turun hujan rumah dan tempat usaha milik warga sekitar dilanda kebanjiran.
Dari pengakuan Munir, sebenarnya dirinya tidak keberatan dengan alih fungsi lahan sawah di utara tempatnya usaha budidaya lele itu menjadi tanah kavling. "Tapi sejak saluran air diurug, saya keberatan karena tiap hujan selalu kebanjiran, " dalihnya.
Sebelum saluran air itu ditutup, jelas dia, air dari sisi utara dan selatan selalu lancar melewati saluran air yang menuju ke laut. "Karena ditutup, airnya malah lewat jalan dan membanjiri tempat usaha ternak lele, " terangnya.
Akibat sering kebajiran, Munir mengaku mengalami kerugian yang cukup besar karena tidak bisa panen setiap turun hujan tiba. "Ada rugi 500 kilogram karena kebanjiran, kalau diuangkan ya hampir Rp 10 juta, " imbuhnya.
Warga sempat mengadukan penutupan itu ke perangkat desa setempat. Namun, masih belum dapat jawaban pasti. "Hari ini (kemarin) terpaksa menggali saluran air sendiri biar tidak kebanjiran lagi, " katanya.
Hanya saja, Munir mengaku belum berani membongkar bagian tempuran saluran air yang sudah ditutup permanen. "Saya tidak berani, nanti kalau dibongkar paksa malah jadi masalah, karena dikira merusak, " ujarnya.
Munir berharap, pemilik kavling segera membenahi saluran air agar tidak menyebabkan banjir di sekitar tanah seluas 4000 meter persegi itu. "Pemilik diharap bisa kooperatif dengan warga sekitar. Jangan hanya ingin enaknya sendiri, tapi warga sekitar dirugikan, " cetusnya.
Baca juga:
Warga Ubah Gang Sempit Jadi Kebun Sayur
|
Saat di konfirmasi terkait penutupan saluran air tersebut, Camat Muncar Tri Setya sudah meninjau lokasi dan membicarakan penyelesaiannya dengan masyarakat sekitar. "Sudah ketemu dengan masyarakat sekitar untuk membahas permasalahan itu, " katanya, Sabtu (9/3/2024).
Tri Setya menerangkan, saat ini pemilik kavling sedang berada di Jakarta. Sehingga, dirinya mengaku belum bisa melakukan mediasi dengan mempertemukan pemilik kavling dengan warga sekitar. "Minggu depan kami panggil, mudah-mudahan permasalahan ini bisa segera terselesaikan, " ujarnya.(***)